Pabrik Mobil Kembali Beroperasi, Suzuki Dahulukan Keperluan Ekspor
Dua model kendaraan roda empat Suzuki, Karimun Wagon R dan Ertiga berhasil mencatat angka pertumbuhan signifikan di semester pertama 2018 (SIS)
Jakarta – Keputusan untuk menghentikan operasional pabrik dipilih oleh Suzuki karena adanya wabah corona dan menurunnya permintaan mobil baru. Penutupan pabrik mulai dilakukan sejak 13 April hingga 22 Mei 2020.
Terhitung mulai 26 Mei 2020 pabrik mobil Suzuki yang berada di tiga lokasi berbeda sudah kembali beroperasi. Hanya saja pengoperasiannya dilakukan secara bertahap dan dikhususkan memproduksi model mobil tertentu untuk keperluan pasar ekspor saja.
“Pabrik Suzuki mulai beroperasi kembali secara bertahap untuk memenuhi permintaan ekspor, mengingat pasar internasional sudah mulai pulih pasca pandemi Covid-19. Namun, pada tahap awal ini kami akan mengurangi volume produksi. Secara bertahap akan kami lakukan evaluasi agar volumenya bisa ditingkatkan,” ungkap Seiji Itayama, President Director PT Suzuki Indomobil Motor/PT Suzuki Indomobil Sales dalam keterangan resminya.
Pabrik Suzuki berada di tiga lokasi seperti Cakung, Cikarang, dan Tambun. Pabrik Suzuki di Tambun terbagi dua yaitu Tambun 1 dan Tambun 2. Pabrik Tambun 2 belum beroperasi. Hal ini dikarenakan pabrik Tambun 2 merupakan tempat produksi model-model mobil yang lebih banyak ditujukan untuk pasar domestik, seperti Suzuki Carry Pick Up, APV, dan Karimun Wagon R.
Pabrik Suzuki lainnya sudah beroperasi dengan menerapkan regulasi dari pemerintah mengenai physical distancing dan protokol kesehatan serta keamanan guna mencegah penularan penyakit virus corona. Setiap karyawan diharuskan menggunakan masker dan selalu mencuci tangan, serta menjaga jarak dengan karyawan lain. Suzuki juga menerapkan pembagian jadwal makan siang di pabrik menjadi 2 shift, sehingga tidak terjadi penumpukan orang.
Selain itu, beberapa lokasi di area kerja yang tidak memungkinkan untuk menerapkan physical distancing, seperti di line production, Suzuki telah memasang sekat di antara karyawan.
“Kami juga memastikan tetap menjalankan Suzuki Hygiene Commitment dan standar protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah untuk seluruh karyawan dalam pengoperasian pabrik. Ini adalah langkah kami untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru atau New Normal sambil terus mendukung perekonomian Indonesia,”ungkap Itayama.
All New Ertiga di pabrik Suzuki Cikarang. (Foto: Carmudi/Dimas)
Dukung Perekonomian
Usaha yang dilakukan Suzuki bukan semata-mata untuk keperluan perusahaan saja, tapi juga ingin kembali membangkitkan perekonomian negara yang mengalami perlambatan akibat wabah virus corona. Di samping itu juga sebagai bentuk dukungan dan dorongan supaya industi otomotif di Tanah Air kembali merangkak naik setelah anjlok.
“Kami berupaya dengan optimal mendukung perekonomian Indonesia dan memprioritaskan kualitas layanan untuk pelanggan. Namun, keselamatan dan kesehatan karyawan juga tetap menjadi fokus kami. Kami harap keputusan ini adalah yang terbaik untuk semua pihak pada saat pandemi Covid-19 ini.” tutup Itayama.
Jakarta – Keputusan untuk menghentikan operasional pabrik dipilih oleh Suzuki karena adanya wabah corona dan menurunnya permintaan mobil baru. Penutupan pabrik mulai dilakukan sejak 13 April hingga 22 Mei 2020.
Terhitung mulai 26 Mei 2020 pabrik mobil Suzuki yang berada di tiga lokasi berbeda sudah kembali beroperasi. Hanya saja pengoperasiannya dilakukan secara bertahap dan dikhususkan memproduksi model mobil tertentu untuk keperluan pasar ekspor saja.
“Pabrik Suzuki mulai beroperasi kembali secara bertahap untuk memenuhi permintaan ekspor, mengingat pasar internasional sudah mulai pulih pasca pandemi Covid-19. Namun, pada tahap awal ini kami akan mengurangi volume produksi. Secara bertahap akan kami lakukan evaluasi agar volumenya bisa ditingkatkan,” ungkap Seiji Itayama, President Director PT Suzuki Indomobil Motor/PT Suzuki Indomobil Sales dalam keterangan resminya.
Pabrik Suzuki berada di tiga lokasi seperti Cakung, Cikarang, dan Tambun. Pabrik Suzuki di Tambun terbagi dua yaitu Tambun 1 dan Tambun 2. Pabrik Tambun 2 belum beroperasi. Hal ini dikarenakan pabrik Tambun 2 merupakan tempat produksi model-model mobil yang lebih banyak ditujukan untuk pasar domestik, seperti Suzuki Carry Pick Up, APV, dan Karimun Wagon R.
Pabrik Suzuki lainnya sudah beroperasi dengan menerapkan regulasi dari pemerintah mengenai physical distancing dan protokol kesehatan serta keamanan guna mencegah penularan penyakit virus corona. Setiap karyawan diharuskan menggunakan masker dan selalu mencuci tangan, serta menjaga jarak dengan karyawan lain. Suzuki juga menerapkan pembagian jadwal makan siang di pabrik menjadi 2 shift, sehingga tidak terjadi penumpukan orang.
Selain itu, beberapa lokasi di area kerja yang tidak memungkinkan untuk menerapkan physical distancing, seperti di line production, Suzuki telah memasang sekat di antara karyawan.
“Kami juga memastikan tetap menjalankan Suzuki Hygiene Commitment dan standar protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah untuk seluruh karyawan dalam pengoperasian pabrik. Ini adalah langkah kami untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru atau New Normal sambil terus mendukung perekonomian Indonesia,”ungkap Itayama.
All New Ertiga di pabrik Suzuki Cikarang. (Foto: Carmudi/Dimas)
Dukung Perekonomian
Usaha yang dilakukan Suzuki bukan semata-mata untuk keperluan perusahaan saja, tapi juga ingin kembali membangkitkan perekonomian negara yang mengalami perlambatan akibat wabah virus corona. Di samping itu juga sebagai bentuk dukungan dan dorongan supaya industi otomotif di Tanah Air kembali merangkak naik setelah anjlok.
“Kami berupaya dengan optimal mendukung perekonomian Indonesia dan memprioritaskan kualitas layanan untuk pelanggan. Namun, keselamatan dan kesehatan karyawan juga tetap menjadi fokus kami. Kami harap keputusan ini adalah yang terbaik untuk semua pihak pada saat pandemi Covid-19 ini.” tutup Itayama.
Tidak ada komentar